Pendaftaran Wisuda Politeknik Bunda Kandung Tanggal 01 Juni s/d 30 September 2008
WISUDA POLITEKNIK BUNDA KANDUNG TANGGAL 8 NOPEMBER 2008 TMII - JAKARTA
Dibuka Pendaftaran Mahasiswa/i Baru & Pindahan Politeknik Bunda Kandung Tanggal 01 Mei s/d 30 Agustus 2008

Sekilas Politeknik Bunda Kandung

Pembangunan di Indonesia utamanya di wilayah DKI Jakarta sangat memerlukan tenaga-tenaga yang terampil dan ahli. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja golongan menengah bagi pembangunan industri dan pendukungnya. Antara lain dibidang elektronika, mesin, listrik serta lainnya. Politeknik Bunda Kandung berusaha untuk menghasilkan tenaga-tenaga trampil yang dibutuhkan untuk pembangunan Indonesia saat ini.
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang berbentuk Politeknik di Jakarta, Politeknik Bunda Kandung menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus dengan jenjang Diploma III dengan lama studi adalah 6 (enam) semester yang dapat ditempuh selama 3 tahun.
Politeknik Bunda Kandung menyelenggarakan pendidikan dengan Program Studi sebagai berikut
1. Program Studi Teknik Elektronika
2. Program Studi Teknik Mesin
3. Program Studi Teknil Listrik
Politeknik Bunda Kandung berdiri berdasarkan SK MENDIKNAS No.38/D/O/2001dan berada dibawah binaan Yayasan Pendidikan Teknologi ( YPT ) Bunda Kandung yang juga membina STM Bunda Kandung dan SMU Bunda Kandung

Senin, Agustus 25, 2008

DAFTAR ULANG



Pengangguran Terdidik 4,5 juta

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/22/00141648/penganggur.terdidik.45.juta Penganggur Terdidik 4,5 JutaSedikitnya 30 Persen Lowongan dalam BursaKerja Tidak TerisiJumat, 22 Agustus2008 00:14 WIB Jakarta, Kompas -Sebanyak 4.516.100 dari 9.427.600 orang yang masuk kategori pengangguranterbuka Februari 2008 adalah lulusan SMA, SMK, program diploma, danuniversitas. Rendahnya daya adaptasi lulusan sekolah formal memenuhi tuntutanpasar kerja kian menjadi persoalan mengatasi pengangguran.Ironisnya, kondisi iniberlangsung saat perekonomian Indonesiamencapai pertumbuhan tertinggi selama 10 tahun terakhir, yakni 6,3 persen.Pemerintah harus lebih fokus pada peningkatan kompetensi dan keahlian angkatankerja untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja baru.Demikian salah satupoin yang mencuat dari laporan Tren Ketenagakerjaan dan Sosial di Indonesia2008 Organisasi Buruh Internasional (ILO). Ekonom ILO Jakarta, Kee Beom Kim,Kamis (21/8) di Jakarta, mengatakan, sebanyak 50,3 persen penganggur tahun 2007berpendidikan SMA dan lebih tinggi.”Peningkatan kualitaspendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi pemerintah untuk ke depan,”kata Kim.Penganggur terdidiktermasuk berusia muda, yakni 15-24 tahun, berjumlah 5.660.036 orang.Pengangguran terbukaadalah angkatan kerja yang tidak bekerja. Meskipun jumlah penganggur terdidik meningkat,secara umum jumlah penganggur terbuka menurun dari sebelumnya 10.011.100 orang.PeningkatankompetensiPeneliti LembagaDemografi Universitas Indonesia, Sri Moertiningsih Adioetomo, mengatakan,pemerintah harus lebih fokus meningkatkan kompetensi dan keahlian para siswaSMA, sekolah menengah kejuruan (SMK), dan mahasiswa sejak mereka masih dididik.”Pemerintah harusfokus pada pembinaan generasi muda yang bakal masuk ke pasar kerja sejak merekamasih sekolah. Mereka sangat berpotensi dan mampu menyerap berbagai hal yangbisa meningkatkan kompetensi dan keahliannya sesuai kebutuhan pasar kerja,”kata Moertiningsih.Secara terpisah,Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno mengatakan, upayapengurangan harus dimulai dari hulu, yaitu pembenahan sistem pendidikan. Tanpapeningkatan kompetensi sejak awal, laju pengangguran sulit dibendung.IntegrasikebijakanMenurut Erman,Depnakertrans, Departemen Pendidikan Nasional, dan Kamar Dagang dan IndustriIndonesia sejak 13 Februari 2007 bekerja sama menyinkronkan pemahaman kebutuhanpasar kerja dengan dunia pendidikan. Kerja sama ini mencakup tiga hal, yaknipemahaman hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha, kebutuhan pasarkerja, serta pengenalan peraturan ketenagakerjaan.”Minimnya kompetensidan keahlian lulusan sekolah formal terlihat dalam bursa-bursa kerja yangsemakin sering diselenggarakan sejak tahun 2006. Meskipun peminat setiap bursamembeludak, hampir 30 persen lowongan kerja yang tersedia tidak terisi karenapelamar tidak memenuhi kriteria pemberi kerja. Artinya, lapangan kerjatersedia, kompetensi peminat tak memenuhi persyaratan yang diminta,” kataErman.Depnakertrans jugatelah menyelenggarakan program three in one, yakni pelatihan, sertifikasi, danpenempatan, sejak tahun 2007. Sebanyak 162 balai latihan kerja direvitalisasisejak 2006 guna meningkatkan kompetensi dan keahlian calon tenaga kerja.LapangankerjaDeputi Kepala BadanPusat Statistik (BPS) Bidang Neraca dan Analisis Statistik Slamet Sutomomengingatkan, persoalan krusial dalam kemelut pengangguran adalah melemahnyakemampuan pertumbuhan ekonomi untuk menyediakan lapangan kerja formal. ”Tahun2008, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi menambah 702.000 tenaga kerja.Tetapi, ada tren semakin besar yang masuk ke sektor informal. Padahal, yangdibutuhkan adalah penyerapan tenaga kerja pada sektor formal,” ujar Slamet.BPS mengidentifikasisekitar 70 persen pekerja berada di sektor informal. ”Jika asumsi itu dipakaipula pada penambahan tenaga kerja baru, artinya dari 702.000 tenaga kerja baruyang bertambah setiap 1 persen pertumbuhan, hanya sekitar 210.000 tenaga kerjayang masuk ke sektor formal,” katanya.Sektor formal yangpaling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri pengolahan, sementarapekerjaan informal terutama disediakan oleh sektor pertanian, perdagangan, danpengangkutan.Menurut Slamet, halini disebabkan pertumbuhan ekonomi makin bertumpu pada sektor jasa. Padahal,sektor jasa, seperti komunikasi dan keuangan, kurang menyerap tenaga kerja.Sebaliknya, pertumbuhan sektor industri pengolahan yang paling banyak menyeraptenaga kerja makin lemah. (HAM/DAY) Aam

Jumat, Agustus 08, 2008